Tuesday, August 23, 2011

Monpera

Sudah dua hari pikiran ku kacau resah sekali rasanya tidur pun gelisah.... pagi ini mencari aktivitas langsung saja pergi jalan-jalan, awalnya rencana mau mebeli kabel sesaat melintasi monpera jadi ingin mampir karena kemarin gagal ke monpera.... langsung berhenti dan parkir di kantor pos dan menuju monpera dengan berjalan...
awal masuk langsung foto tampak luar pada bangunan bersegi lima yang antik dan itu juga yg membuat aq mau lihat isi bangunan yang antik ini.
Diresmikan tahun 1988 oleh mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) RI H Alamsyah Ratuperwiranegara Museum ini sepi sekali pengunjung pada saat saya datang bahkan pintu masuk ke museum pun tertutp.. saya kecewa dan berjalan keliling tiba-tiba ada seorang wanita berteriak-teriak di depan pintu masuk berterali dan ternyata keluarlah penjaganya... spontan saya bertanya apa museumnya buka dan dia bilang buka.. bahkan setiap hari juga buka hanya saja jarang sekali yang berkunjung untuk bulan puasa ini bukanya jam 8 pagi sampe jam 2 siang, kalau tidak puasa ya bukanya sampe sore... dengan  tarif masuk Rp. 2.000,- per orang....

Masuk di lantai pertama langsung terlihat foto-foto tua yang menceritakan sejarah perjuangan melawan penjajahan Jepang, Belanda, era sriwijaya. ada juga penjualan sovenir tapi tidak ada yang menjaganya.

Naik kelantai 2 saat sampai di lantai 2 saya langusng terpana dengan kumpulan senjata... sayang semuanya di dalam kaca. jadi tidak bisa saya pegang.. tidak langsung ke senjata saya melihat kumpulan uang yang di beri title mata uang tiga jaman.. dirumah qu juga ada tuh duit yg sama tapi hanya 2 jenis yaitu uang 100 rupiah yg tebal dan tipis.. menuju ke sampingnya tempat kumpulan senjata didalam kaca dan ada nomornya dan disamping ada keterangan gambar, ingin sekali memegang senapan mesin yg tertlis di keterangan merupakan hasil rampasan dari tentara jepang dan di pergunakan dalam perjuangan kemerdekaan terus tertulis sumbangan dari kodam II sriwijaya... sepertinya sudah tidak berfungsi lagi... tepat disampingnya ada kaca yang terbuka dan didalam ada senjata seperti meriam dan ternyata namanya meriam kecepek buatan lokal waktu melawan penjajah.. dan saya masuk saja untuk memegangnya karena tidak ada org lain ya gak apa-apa x yach ada duit kertas juga dalam kaca yang sama...

Menuju ke lantai 3 Ruangan ini lebihi luas dari pada lantai 2 disini ada bebrapa lukisan, ada pakaian pejuang dan patung dengan nama pahlawan dan foto serta sejarah singkatnya dan beberapa kaca juga kosong dengan tulisan masih menunggu sumbangan dari keluarga pejuang.... dan banyak sekali foto yang masih hitam putih.. dan ada 1 mesin ketik tua yg terpajang.

Menuju lantai 4 ruangan ini ternyata sama dengan lantai 2 sempit dan isinya hanya ada buku-buku tetapi tidak bisa di lihat karena di dalam kaca jadi saya tidak tau buku apa itu... ada juga foto-foto pahlawan dari sumsel.... kalau di bawah tertulis lantai 4 merupakan perpustakaan dan ruang kantor. tidak tau dimana kantornya.....

Ke lantai 5 berisi foto-foto dan patung serta ada beberapa seragam dari pahlawan-pahlawan sumsel, pahlawan sumsel tau kan tuh yang banyak jadi nama jalan. seperti A.K. Gani, A. Rivai dsb... sebenarnya bangunan ini lebih dari 5 lantai cuma untuk naik ke lantai 6 di tutup tetapi terlihat mungkin bisa sampai 8 lantai nih bangunan.

Ya udah segitu dulu aja ya sedikit ceritanya nanti datang sendiri aja lihat dan baca keterangan yang ada disana... penilaian saya sih tidak jelek hanya mungkin tidak banyak pengunjung karena kurang sosialisasi... bagi temen-temen yang mau kesana dan mau minta di temani saya bersedia saja selama saya gak ada kerjaan lain.... 
sampai jumpa ke perjalanan berikutnya......

Gallery Foto Klik


No comments:

Post a Comment